Lingkungan menentukan harga kamu!

July 12, 2009

Apakah kamu sudah berada dilingkungan yang tepat? Dapatkah lingkungan dimana kamu berada sekarang menentukan nilai dirimu?

Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama.
Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.
Pemberhentian pertama adalah supermarket lokal. Kaleng coca cola pertama diturunkan di sini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya yang diberi harga Rp.4.000,00.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Di sana, kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp.7.500,00.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp.60.000,00.

Sekarang, pertanyaannya adalah : Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?

Lingkungan Kamu mencerminkan harga Kamu. Lingkungan berbicara tentang RELATIONSHIP.
Apabila Kamu berada di lingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari diri Kamu, maka Kamu akan menjadi cemerlang. Tapi bila Kamu berada di lingkungan yang meng-kerdil-kan diri Kamu, maka Kamu akan menjadi kerdil.

Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang sama + lingkungan yang berbeda = NILAI YANG BERBEDA.

Ingat, Lingkungan dimana kamu berada sekarang akan menentukan harga kamu!

Source : Unknown


Surat Kenaikkan Pangkat

July 5, 2009
Aku harap kau TIDAK MEMBACA ini, karena sudah pasti ini tidak baik untukmu.

Hari ini kau buktikan perkataanmu..sesuatu yang menjadi tantangan buat aku juga, hal ini selalu menjadi topik utama perbincangan kita.

Aku sedikit kesal mengenalmu sekarang karena seharusnya sejak dulu. Ada begitu banyak hal yang seharusnya kita perjuangkan bersama.

Kau menginspirasikanku banyak hal..Aku bahkan merubah definisi sukses yang telah kususun bertahun-tahun..hanya karena kalimat mulia yang kau ucapkan UNTUK ORANGTUAmu.

Salut melihat keberanianmu mendobrak zona super nyaman seumur hidup yang bagi sebagian orang mungkin itu hal yang bodoh tapi bagi sebagian yang lain seperti kita merupakan tantangan dalam berproses yang memberikan kepuasan unik dari suatu pencapaian.

Semua orang punya mimpi, tapi tidak semua memiliki keberanian untuk mengejarnya!
mereka hanya mampu mengatakannya tapi tidak bergeming mendekatinya!
bahkan mimpi yang mereka katakan sama banyaknya dengan alasan-alasan yang menghancurkan mimpi itu.

Aku bangga karena kau mampu menunjukkan warna benderamu..semoga tiang yang kubangun cepat rampung sehingga benderakupun bisa berkibar.

Seakan melepas ransel berat yang berisi besi kemudian menggantinya dengan batu..
dan hanya kau sendiri yang tahu bahwa bongkahan batu di ranselmu sekarang adalah bongkahan emas.
ketika banyak orang melihatnya sebagai kebodohan.

Saat kau mengucapkan kata-kata perpisahan semua teman-teman menangis sedih kecuali aku,
tetapi seandainya kau tetap tinggal bertahan mungkin aku yang akan menangis..

  • menangis karna kau tak mampu — mengejar mimpimu!
  • menangis karna kau tak mampu — melakukan apa yang kau ucapkan!
  • menangis karna kau tak mampu — menunjukkan keberanianmu sebagai pejuang hidupmu
    sendiri!

Bukankah kita sama-sama setuju

“Jika harus mati maka kita akan mati dengan pedang di tangan sebagai seorang ksatria, dengan keberanian menjadi SESEORANG untuk hidup yang lebih baik”.

Kau dan aku memang ORANG PINGGIRAN yang selalu berdiri di tepi garis dan menunggu kesempatan untuk melompat ke seberang dan membuat GARIS BARU..
karna orang-orang seperti kita tahu bahwa hanya dengan berbuat begitu kita bisa memperluas zona nyaman..menaklukkan zona yang penuh dengan risiko.

We Are Dreamer
We Are Realist
We Are Critic

Hidup begitu singkat, Waktu untuk kita terbatas, dan hanya orang-orang yang mampu BERBUAT UNTUK ORANG LAIN yang memiliki kualitas hidup sebagai
seorang MANUSIA SEJATI.
Sebuah perjuangan tiada akhir.

Hari ini aku menaikkan pangkatmu dari seorang TEMAN menjadi seorang SAHABAT!
“sahabat adalah dia yang membangkitkan yang terbaik dari diriku”

(Aku menulis ini untuk seorang Sahabat — dan tidak ingin dia membacanya)

Tembusan :
Buat mereka yang tidak pernah berpikir untuk hidup selamanya!

Hiduplah Untuk Orang Lain

Milestone No. 21

July 5, 2009

Jumat, 5 juni 09.
Aku menemukan sehelai rambut putih pertama di kepalaku. Yang paling kusesalkan sampai saat ini aku belum melakukan sesuatu yang berarti buat orang tuaku, sahabat-sahabatku, saudara-saudaraku dan terutama untuk Dia yg telah menginvestasikan waktu dalam hidupku.
sehelai rambut putih ini begitu menggemparkan seisi otakku dan mengguncang perasaanku.

  • Bukan karena aku mulai dimakan usia <aku baru 21thn—life begin@40>
  • atau karena ada sehelai rambutku yang terlihat keren <putih gading dari pangkal sampai ke ujung..so cool!>

Tapi karena ketika aku melihat rambut putih ini otakku hanya diam! Tak bergeming! dan hati kecilku melakukan interpretasi yang menyentuh otakku untuk mem-flashback seluruh kehidupanku dalam beberapa detik dan mempresentasikannya dalam keheningan.
Tiba-tiba aku terbangun dan menyadari ternyata aku berada di sebuah station pemberhentian aku berjalan menuju mobilku, menghidupkannya kemudian membuka peta yang di atasnya bertuliskan “peta kehidupanku” dan menambah sebuah garis baru sebagai jalan yang harus kulalui menuju ke terminal terbesar dalam hidupku.

Aku lalu tersenyum kepada penumpang disampingku yang selalu mengikuti kemanapun ku berada yang dari padanya aku menerima peta kehidupan.
Now, I’m on my way…!!!
so, where are you?


Harga Sebuah Perubahan!

July 5, 2009

Hampir pasti bahwa setiap perubahan selalu diiringi pergeseran nilai-nilai..

Kali ini lingkunganku yg berubah..nilai-nilai baru muncul dan bentrok dengan nilai-nilai diriku..

Penyesuaianpun dilakukan, namun tidak semua nilai dapat digabungkan..

Untuk mendapatkan yg satu, yg lain haruz dilepaskan..pengorbanan kecil ini memberikan dampak yg besar..

Pengorbanan adalah harga dari sebuah perubahan..!

Entah itu baik, entah itu buruk.

Ada 1 hal yg tidak pernah berubah di dunia ini..
KENYATAAN BAHWA PERUBAHAN ITU SELALU ADA !

Perubahan datang kepada siapapun, dimanapun, kapanpun..karena itu bersiaplah untuk membayar hargaY..

Pengorbanan « sacrifice »


Tes Otak

May 21, 2009

Test Your Brain

Perhatikan dengan seksama karena hasilnya hanya efektif pada saat pertama kali mencoba.

ALZHEIMERS’ EYE TEST

Hitung semua huruf  ” F ” pada kalimat di bawah ini :

FINISHED FILES ARE THE RE
SULT OF YEARS OF SCIENTI
FIC STUDY COMBINED WITH
THE EXPERIENCE OF YEARS…

(Lihat hasilnya di bawah)

———————————————————

———————————————————

———————————————————

———————————————————

———————————————————

———————————————————

———————————————————

———————————————————

———————————————————

———————————————————

Ada berapa huruf ” F ” ?

SALAH,

ADA 6 HURUF ” F ” PADA KALIMAT DI ATAS — INI BUKAN LELUCON DAN INI SUNGGUHAN !

BACA SEKALI LAGI !

COBA ULANGI LAGI SEBELUM MEMBACA SELANJUTNYA.

Kenapa anda kesulitan dalam mencari huruf “ F “ ?

Itu karena otak tidak bisa memproses kata “ OF “ dalam kalimat di atas.

Coba anda perhatikan sekali lagi..

Orang yang pada kesempatan pertama berhasil menemukan 6 huruf “ F “ adalah Jenius !

Yang berhasil menemukan 3 huruf “ F “ adalah normal.

Sedangkan yang berhasil menemukan 4 huruf “ F “ berada di atas rata-rata !


Become What You Want to Be

May 21, 2009

Let me tell you about a little girl who was born into a very poor family in a shack in the Backwoods of Tennessee. She was the 20th of 22 children, prematurely born and frail. Her survival was doubtful. When she was four years old she had double pneumonia and scarlet fever – a deadly combination that left her with a paralyzed and useless left leg. She had to wear an iron leg brace. Yet she was fortunate in having a mother who encouraged her.

Well, this mother told her little girl, who was very bright, that despite the brace and leg, she could do whatever she wanted to do with her life. She told her that all she needed to do was to have faith, persistence, courage and and indomitable spirit.

So at nine years of age, the little girl removed the leg brace, and she took the step the doctors told her she would never take normally. In four years, she developed a rhytmic stride, which was a medical wonder. Then this girl got the notion, the incredible notion, that she would like to be the world’s greatest woman runner. Now, what could she mean – be a runner with a leg like that?

At age 13, she entered a race. She came in last – way, way last. She entered every race in high school, and in every race she came in last. Everyone begged her quit! However, one day, she came in next to last. And then there came a day when she won a rece. From then on, Wilma Rudolph won every race that she entered.

Wilma went to Tennessee State University, where she met a coach named Ed Temple. Coach Temple saw the indomitable spirit of the girl, that she was a believer and that she had great natural talent. He trained her so well that she went to the Olympic Games.

There she was pitted against the greatest woman runner of the day, a German girl named Jutta Heine. Nobody had ever beaten Jutta. But in the 100-meter dash, Wilma Rudolph won. She beat Jutta again in the 200-meters. Now Wilma had two Olimpic gold medals.

Finally came the 400-meter relay. It would be Wilma against Jutta once again. The first two runners on Wilma’s team made perfect handoffs with the baton. But when the third runner handed the baton to Wilma, she was so excited she dropped it, and Wilma saw Jutta taking off down the track. It was impossible that anybody could catch this fleet and nimble girl. But Wilma did just that! Wilma Rudolph had earned three Olympic gold medals


Apakah Engkau Yesus?

May 21, 2009

Beberapa tahun yang lalu, sekelompok salesmen menghadiri pertemuan sales di Chicago. Mereka telah meyakinkan istri-istri mereka bahwa mereka akan mempunyai cukup waktu untuk makan malam bersama di rumah pada hari Jumat. Namun, manager sales menghabiskan lebih banyak waktu daripada yang telah diperkirakan dan pertemuan berakhir lebih lambat daripada yang telah dijadwalkan. Akibatnya, dengan tiket pesawat dan tas mereka di tangan, mereka berlari menerobos pintu airport, tergesa-gesa, mengejar penerbangan mereka pulang.

Ketika mereka sedang berlari-lari, salah satu dari para salesman ini tidak sengaja menendang sebuah meja yang digunakan untuk menjual apel. Dan apel-apel itu beterbangan. Tanpa berhenti atau menoleh ke belakang, mereka semua akhirnya berhasil masuk ke dalam pesawat dalam detik-detik terakhir pesawat itu tinggal landas.

Semua, kecuali satu. Dia berhenti, menghela napas panjang, bergumul dengan perasaannya lalu tiba-tiba rasa kasihan menyelimuti dirinya untuk gadis yang menjual apel. Ia berkata kepada rekan-rekannya untuk pergi tanpa dirinya, melambaikan tangan, meminta salah satu temannya untuk menelpon istrinya ketika mereka sampai di tempat tujuan untuk memberitahukan bahwa ia akan mengambil penerbangan yang berikutnya. Kemudian, ia kembali ke pintu terminal yang berceceran dengan banyak sekali buah apel di lantai.

Salesman ini merasa lega ketika ia tiba disana. Gadis yang berumur 16 tahun ini buta! Gadis tersebut sedang menangis sesegukan, air matanya mengalir turun di pipinya, dan gadis itu sedang berusaha untuk meraih buah-buah apel yang bertebaran di antara kerumunan orang-orang yang bersliweran di sekitarnya, tanpa seorang pun berhenti, atau pun cukup peduli untuk membantunya.

Salesman itu berlutut di lantai di sampingnya, mengumpulkan apel-apel tersebut, menaruhnya kembali ke dalam keranjang dan membantu memajangnya di meja seperti semula. Seketika itu, ia menyadari bahwa banyak dari apel-apel itu rusak, dan ia mengesampingkan apel yang rusak ke dalam keranjang yang lain.

Setelah selesai, pria ini mengeluarkan uang dari dompetnya dan berkata kepada si gadis penjual, “Ini, ambillah $20 untuk semua kerusakan ini. Apakah kau tidak apa-apa?”

Gadis itu mengangguk, masih berlinang air mata.

Pria itu melanjutkan dengan, “Saya harap kita tidak merusak harimu begitu parah.”

Ketika pria ini mulai beranjak pergi, gadis penjual yang buta ini memanggilnya, “Tuan…”

Pria ini berhenti, dan menoleh ke belakang untuk menatap kedua matanya yang buta.

Gadis ini melanjutkan, “Apakah engkau Yesus?”

Ia terpana. Kemudian, dengan langkah yang lambat ia berjalan masuk untuk mengejar penerbangan berikutnya. Dan pertanyaan itu terus menerus berbicara di dalam hatinya, “Apakah kau Yesus?”

Apakah orang-orang mengira engkau Yesus? Bukankah itu tujuan hidup kita? Untuk menjadi serupa dengan Yesus sehingga orang-orang tidak dapat melihat perbedaannya ketika kita hidup dan berinteraksi di dalam dunia yang buta dan tidak mampu melihat kasih, anugrah dan kehidupanNya… Jika kita mengakui bahwa kita mengenal Dia, kita harus hidup, berjalan, dan bertindak seperti Yesus. Mengenal Yesus adalah lebih dalam daripada hanya sekedar mengutip kata-kata dari Alkitab dan pergi beribadah di gereja. Mengenal Yesus adalah menghidupi FirmanNya hari demi hari. Anda adalah seperti buah apel tersebut di mata Allah meskipun kita rusak dan menjadi cacat ketika kita terjatuh. Allah berhenti mengerjakan apa yang sedang Ia kerjakan, mengangkat Anda dan saya ke suatu bukit yang bernama Kalvari dan membayar penuh semua kerusakan kita. Mari mulai jalani hidup sesuai dengan harga yang telah dibayarkanNya.